I Have a dream That One day. . !!

Sabtu, 24 November 2012

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA LOWRY

Protein merupakan suatu polipeprida yang memiliki struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener.  Penentuan konsentrasi protein merupakan proses yang rutin digunakana dalam kerja biokimia.  Ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam rangka penentuan konsentrasi protein, yaitu metode Biuret Lowry, dan lain sebagainya.  Masing-masing metoda mempunyai kekurangan dan kelebihan.  Pemilihan metoda yang terbaik dan tepat untuk suatu pengukuran bergantung pada beberapa faktor seperti misalnya: banyaknya material atau sampel yang tersedia, waktu yang tersedia untuk melakukan pengukuran, alat spektrofotometri yang tersedia (VIS atau UV).  Reagen pendeteksi gugus-gugus fenolik seperti reagen folin dan ciocalteu telah digunakan dalam penentuan konsentrasi protein oleh Lowry (1951) yang kemudian dikenal dengan metpde Lowry.  Dalam bentuk yang paling sederhana reagen folin ciocalteu dapat mendeteksi residu tirosin (dalam protein) karena kandungn fenolik dalam residu tersebut mampu mereduksi fosfotungsat dan fosfomolibdat, yang merupakan konstituen utama reagen folin ciocalteu, menjadi tungsten dan molybdenum yang berwarna biru.  Hasil reduksi ini menunjukkan puncak absorpsi yang lebar pada daerah merah dari spectrum sinar tampak (600-8000 nm).
            Sensitifitas dari metode folin ciocalteu ini mengalami perbaikan yang cukup signifikan apabila digabung dengan ion-ion Cu (metode Biuret).  Kompleks Cu-protein yang dihasilkan oleh reagen biuret akan menyebabkan reduksi pula pada fosfotungstat dan fosfomolibdat dalam reagen folin ciocalteu.  Kira-kira 75% dari reduksi yang terjadi di akibatkan oleh adanya kompleks Cu-protein tersebut, sementara residu-residu tirosin dan triptofan mereduksi 25% sisanya.  Reagen folin ciocalteu merupakan suatu komposisi kompleks yang diperoleh dengan cara pemanasan refluks dari Na-tungstat dan Na-molibdat dengan asam ortho fosfat.  Selain itu disertakan pula komponen-komponen lain untuk meningkatkan kestabilan reagenyang dalam kondisis normal berwarna kuning pucat.
            Pada saat menentukan konsentrasi protein dalam suatu sampel, harus dilakukan pula pengukuran terhadap beberapa larutan protein standar yang memiliki rentang konsentrasi tertentu dimana konsentrasi sampel protein berada di dalam rentang tersebut.  Protein ditambahkan pertama kali ke dalam tabug reaksi kemudian air.  Seluruh tabug harus mempunyai volume akhir yang sama dan dilakukan pengadukan/pencampuran yang baik setiap setelah penambahan zat/reagen.  Reagen penghasil warna selalu ditambahkan terakhir dan biasanya diperlukan selang wakatu tertentu untuk terjadinya reaksi yang sempurna. (Hermansyah,dkk.2012)

2 komentar:

  1. Bagus postingya. Makasih.
    Kunjungi balik ya...

    http://unityofscience.org/penentuan-kadar-protein-dengan-metode-lowry/

    BalasHapus
  2. Bagus postingya. Makasih.
    Kunjungi balik ya...

    http://unityofscience.org/penentuan-kadar-protein-dengan-metode-lowry/

    BalasHapus