Organisme
fotosintesis disebut fotoautotrof
karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria,
fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan
produk buangan oksigen.
Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik
di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer,
fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi,
baik secara langsung (melalui produksi
primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan
mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di
bebatuan atau di lubang angin
hidrotermal di laut yang dalam.
Fotosintesis (dari bahasa
Yunani φώτο- [fó̱to-],
"cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan",
"penggabungan") adalah suatu proses biokimia
pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan,
terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil.
Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang
berfotosintesis adalah alga
dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat
hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi
cahaya matahari.
(Fais. 2010. http:scienceworld.wordpress.com)
Meskipun
fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies,
beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi
cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi
fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang
disebut kloroplas,
sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran
plasma.
Tingkat
penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi
energi peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber
karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis
mengubah sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassa setiap
tahunnya (Eka Lorensa Ginting, 2012. http://www.EkaLorensa.wodpress.com/2012/06/16/enzimamilase).
Banyak
organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan
karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi
yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis
Sebagian dari
energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya
digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam
reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan,
alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang
disebut siklus Calvin, namun rangkaian
reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik
pada Chlorobium.(Anonim, 2010.
http://id.wikipedia.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar