TINJAUAN PUSTAKA
Sistem adalah suatu zat yang dapat
diisolasikan dari zat- zat lain dala suatu bejana inert, yang menjadi pusat
perhatian dalam mengamati pengaruh perubahan temperature, tekanan serta konsentrasi zat tersebut.
Sedangkan komponen adalah yang ada dalam sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dalam
senyawa biner. Banyaknya komponen dalam sistem C adalah jumlah minimum spesies bebas yang diperlukan
untuk menentukan komposisi semua fase yang ada dalam
sistem.
Definisi ini mudah diberlakukan jika
spesies yang ada dalam system tidak bereaksi sehingga kita dapat
menghitung banyaknya. Fasa merupakan keadaan materi yang seragam di seluruh
bagiannya, tidak hanya dalam komposisi
kimianya tetapi juga dalam keadaan fisiknya.
Contohnya: dalam sistem terdapat fasa padat, fasa cair dan fasa gas. Banyaknya fasa
dalam sistem diberi notasi P. Gas atau campuran gas adalah fasa
tunggal . Kristal adalah fasa tunggal dari dua cairan yang dapat bercampur secara total
membentuk fasa tunggal.
Campuran dua logam adalah sistem dua
fasa (P=2), jika logam-logam
itu tidak dapat bercampur, tetapi merupakan sistem satu fasa(P=1), jika logam-logamnya dapat dicampur. Pada perhitungan dalam keseluruhan
termodinamika kimia, J.W Gibbs menarik kesimpulan tentang aturan fasa yang dikenal dengan Hukum Fasa Gibbs ,
jumlah terkecil perubahan bebas yang
diperlukan untuk menyatakan keadaan suatu sistem dengan tepat pada
kesetimbangan diungkapkan sebagai:
V
= C – P + 2
Dimana V = jumlah
derajat kebebasan
C = jumlah
komponen
P =
jumlah fasa
Jumlah
fasa dalam sistem zat cair tiga kompoen tergantung pada daya saling larut antar
zat cair tersebut dan suhu percobaan. Andaikan ada tiga zat cair A, B dan C. A
dan B saling larut sebagian. Penambahan zat C kedalam campuran A dan B akan
memperbesar atau memperkecil daya saling larut A dan B.
(Ahsanudin Iwan. 2011. http://iwan.blogspot.com/2011/11/praktikum-kelarutan-zat-diagram-terner.html)
Kelarutan suatu zat adalah suatu
konsentrasi maksimum yang dicapai suatu zatdalam suatu larutan.
Partikel-partikel zat terlarut baik berupa molekul maupun berupaion selalu
berada dalam keadaan terhidrasi (terikat oleh molekul-molekul pelarut
air).Makin banyak partikel zat terlarut makin banyak pula molekul air yang
diperlukan untuk menghindari partikel zat terlarut itu.
Setiap pelarut memiliki batas
maksimumdalam melarutkan zat. Untuk larutan yang terdiri dari dua jenis larutan
elektrolit makadapat membentuk endapan (dalam keadaan jenuh).Pemisahan suatu
larutan dalamcampuran dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan
ekstraksi. Ektraksi merupakan suatu metoda yang didasarkan pada perbedaan
kelarutankomponen campuran pada pelarut tertentu dimana kedua pelarut tidak
salingmelarutkan. Kelarutan suatu zat adalah suatu konsentrasi maksimum
yang dicapai suatu zatdalam suatu larutan. Partikel-partikel zat terlarut baik
berupa molekul maupun berupaion selalu berada dalam keadaan terhidrasi (terikat
oleh molekul-molekul pelarut air).
Makin banyak partikel zat terlarut
makin banyak pula molekul air yang diperlukan untuk menghindari partikel zat
terlarut itu. Setiap pelarut memiliki batas maksimumdalam melarutkan zat. Untuk
larutan yang terdiri dari dua jenis larutan elektrolit maka dapat membentuk
endapan (dalam keadaan jenuh). Jika kedalam sejumlah air kita tambahkan terus
menerus zat terlarut lama kelamaan tercapai suatu keadaan dimana pada keadaan
tersebiut semua molekul air akan terpakai untuk menghidrasi partikelyang
dilarutkan sehingga larutan itu tidak mampu lagi menerima zat yang akan
dtambahkan.Kita katakan larutan itu mencapai keadaan jenuh.
Zat cair yang hanya sebagian larut
dalam cairan lainya, dapat dinaikan kelarutannyadengan menambahkan suatu zat
cair yang berlainan dengan kedua zat cair yang lebih dahulu dicairkan. Bila zat
cair yang ketiga ini hanya larut dalam suatu zat cair yang terdahulu,
maka biasanya kelarutan dari kedua zat cair yang terdahulu itu akan
menjadi lebih kecil. Tetapi bilazat cair yang ketiga itu larut dalam kedua zat
cair yang terdahulu, maka kelarutan dari keduazat cair yang terdahulu akan
menjadi besar.
Gejala ini dapat terlihat pada
sistem kloroform-asam asetat- air. Bila asam asetat ditambahkan kedalam suatu
campuran heterogen kloroform dan air pada suhu tertentu, kelarutan
kloroform dalam air akan bertambah, sehingga pada suatu ketikaakan menjadi homogen.
Jumlah asam asetat yang harus ditambahkan untuk mencapai titik homogen
(pada suhu tertentu tadi), tergantung dari komposisi campuran kloroform dalam
air.
Untuk campuran yang terdiri atas
tiga komponen, komposisi (perbandingan masing-masing komponen) dapat
digambarkan di dalam suatu diagram segitiga sama sisi yangdisebut dengan
Diagram Terner. Komposisi dapat dinyatakan dalam fraksi massa
(untuk cairan) atau fraksi mol (untuk gas).
Diagram tiga sudut atau diagram
segitiga berbentuk segitiga sama sisi dimana setiap sudutnya ditempati komponen
zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian 100% zat
yang berada pada setiap sudutnya. Untuk menentukan letak titik dalamdiagram
segitiga yang menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing komponen dilakukan
sebagai berikut.
Suatu sistem tiga komponen yang mana
mempunyai dua pengubah komposisi yang bebas, sebut saja X2 dan X3.
Jadi komposisi suatu sistem tiga komponen dapat dialurkan dalam koordinat
cartes dengan X2 pada salah satu sumbunya dan X3 pada sumbu yang
lain yang dibatasi oleh garis , garis tersebut berbentuk X2 + X3
= 1.
Karena X itu tidak simetris terhadap
ketiga komponen, biasanya, komposisi dialurkan pada suatu segitiga sama sisi
dengan tiap-tiap sudutnya digambarkan suatu komponen murni, bagi suatu segitiga
sama sisi, jumlah jarak dari seberang titik di dalam segitiga ketiga sisinya
sama dengan tinggisegitiga tersebut.Jarak antara setiap sudut ke tengah-tengah
sisi yang berhadapan dibagi 100 bagian sesuai dengan komposisi dalam persen.
Untuk memperoleh suatu titik tertentu dengan mengukur jarak terdekat ketiga
sisi segitiga.
Diagram tiga sudut atau diagram segita berbentuk segitiga
sama sisi dimana sudut-sudutnya ditempati oleh komponen zat. Sisi-sisinya itu
terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian 100% zat yang berada pada setiap
sudutnya. Untuk menentukan letak titik dalam diagram segitiga yang
menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing komponen.
Pada salah satu sisinya ditentukan
kedua titik yang menggambarkan jumlah kadar zat dari masing-masing zat yang
menduduki sudut pada kedua ujung sisi itu. Dari dua titik ini ditarik garis
yang sejajar dengan sisi yang dihadapinya, titik dimana kedua garis itu
menyilang, menggambarkan jumlah kadar masing-masing.Titik dimana terjadi
kesetimbangan antara wujud satu fasa dengan dua fasa dari campuran ketiga
komponen tersebut, apabila dihubungkan akan membentuk suatu diagram yang
menunjukkan batas-batas antara daerah (region) satu fasa dengan daerah (region)
dua fasa. Dua macam campuran pada titik kesetimbangan dapat dihubungkan dengan tie
line apabila keduanya dicampurkan menghasilkan campuran akhir yang berada pada daerah dua fasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar